Pages

Sunday, January 6, 2013

Gara gara Menghutangi T_T

Pernah gak sih kalian memberikan pinjaman alias menghutangi orang? Bagiku memberikan hutang itu termasuk perbuatan yang baik, karna bisa membantu orang yang kesusahan. Kalau aku ada duit, pasti sebisa mungkin aku kasih pinjaman ke orang itu. Aku berusaha memberikan bantuan pinjaman semampuku, tapi ada hal yang kadang kadang membuatku merasa jengkel dan serba salah. Terutama jika si peminjam agak memaksa, padahal hutang yang sebelumnya belum lunas ... Haduh susah menghadapi orang seperti itu. Mending kalau jumlahnya ribuan atau puluhan ribu, tapi ini lebih dari itu.

Sebenarnya aku kapok buat minjami orang lagi, tapi kalau melihat ekspresi wajah mereka yang memelas, apalagi kalau alasannya untuk anak sakit, bayar kontrakan, dll jadi luluh hati ini untuk meminjaminya. Ada satu kasus yang bikin aku kapok buat minjami, waktu itu alasannya untuk biaya operasi istrinya melahirkan, memang waktu itu istrinya mau melahirkan. Karena orang itu butuh banget, aku gak ragu ragu untuk meminjaminya walaupun jumlahnya agak banyak. Kejadiannya Agustus 2011, dia berjanji akan mengembalikannya setelah hari raya Idul Fitri kira kira Oktober 2011, tapi ternyata janjinya meleset. Janji kedua setelah tahun baru kira kira Januari 2012, meleset juga. Janji ketiga sebelum hari raya Idul Fitri kira kira September 2012, aku tunggu tunggu sampai 2 hari sebelum lebaran dia g muncul muncul, benar benar membuat emosiku keluar, aku marah besar waktu itu apalagi setelah tahu bahwa dia sudah pulang kampung sebelum melunasi hutangnya kepadaku. Akhirnya dibantu ibu buat telepon orang itu, ibu yang memarahinya. Siang harinya dia datang kerumah, meminta maaf karena belum bisa bayar dan akhirnya dia lunasi 50% dari total hutangnya dan berjanji 50% sisanya akan dibayar setelah tahun baru kira kira januari 2013. Yah mau gimana lagi kawan, mungkin orang itu memang g punya dana untuk melunasi hutangnya. Untunglah janji yang keempat tidak meleset, hari kamis kemarin tanggal 3 Januari 2013 dia melunasi hutangnya dan meminta maaf kepadaku. 

Ada kata kata yang sangat membuatku jengkel "Kamu belum butuh kan?" Buset dah orang itu, kebutuhanku cuman aku yang tau, dia kok sok tahu banget sampe bilang begitu ke aku. Hal hal yang seperti ini yang membuat suasana pertemanan jadi kurang nyaman dan serba salah. Bahkan gara gara hutang yang belum dibayar ini, aku jadi agak "ilfeel" alias ilang feeling.

Ada seorang teman bertanya kepadaku "Kenapa orang yang berhutang itu lebih galak daripada yang menghutangi?" hmm kalau dipikir pikir memang banyak kasus seperti yang aku dan temenku alami. Kenapa kita yang menghutangi harus menagih, harus mengingatkan mereka supaya tidak lupa bayar hutang? kenapa bukan mereka yg berhutang yang sadar diri? 

Salah gak sih kalau kita menolak meminjami orang? meskipun sebenarnya aku masih punya sisa dana untuk mereka. Beramal ya beramal, kasihan ya kasihan, tapi kalau hutang dalam jangka waktu yang lama sampai bertahu tahun tidak dilunasi, khan aku jadi g percaya lagi.

Bukan aku sok bersih g pernah berhutang kawan, tapi setidaknya kalau kita punya hutang, bayarlah tepat waktu, jangan hanya janji palsu. Meski hutang diperbolehkan dan pemberi hutangnya akan mendapat pahala, menurut Rasulullah SAW, sebaiknya kita menghindari hutang. Hutang merupakan penyebab kesedihan di malam hari dan kehinaan di siang hari. Hutang juga dapat membahayakan akhlaq. Kata Rasullullah SAW "Sesungguhnya seseorang apabila berhutang, maka dia sering berkata lantas berdusta, dan berjanji lantas memungkiri" (HR Bhukari).

Apakah kawan kawan mempunyai kisah seperti saya?

Salam Lunas hehehe ^ ^ 


No comments:

Post a Comment