Pages

Thursday, April 4, 2013

Sepucuk Surat dari Ibu dan Ayah

Anak-ku
Ketika Aku semakin tua, aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untuk ku
Suatu ketika aku memecahkan piring, atau menumpahkan sup diatas meja, karena penglihatanku berkurang
Aku berharap kamu tidak memarahiku
Orang tua itu sensitif
Selalu merasa bersalah saat kamu berteriak
Ketika pendengaranku semakin memburuk dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan
Aku berharap kamu tidak memanggilku "Tuli!"
Mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menuliskannya.
Maaf, anak ku
... Aku semakin tua
Ketika lututku mulai lemah, aku berharap memiliki kesabaran untuk membantu ku bangun
Seperti bagaimana aku selalu membantu kamu saat kamu masih kecil untuk belajar berjalan.
Aku mohon, jangan bosan dengan ku.
Ketika aku terus mengulangi apa yang ku katakan, seperti kaset rusak.
Aku harap kamu terus mendengarkan aku.
Tolong jangan mengejekku atau bosan mendengarkanku.
Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil dan kamu ingin sebuah balon?
Kamu mengulangi apa yang kamu mau berulang-ulang sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan.
... Maafkan juga bau ku, tercium seperti orang yang sudah tua.
Aku mohon jangan memaksaku untuk mandi, Tubuhku lemah
Orang tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dingin.
Aku harap, aku tidak terlihat kotor bagimu....
Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil?
Aku selalu mengejar ngejar kamu karena kamu tidak ingin mandi.
Aku berharao kamu bisa bersabar ketika aku selalu rewel.
Ini semua bagian dari menjadi tua, kamu akan mengerti ketika kamu tua.
Dan jika kamu memiliki waktu luang, aku harap kita bisa berbicara, bahkan untuk beberapa menit.
Aku selalu sendiri sepanjang waktu.
dan tidak memiliki seseorang pun untuk diajak bicara.
Aku tau kamu sibuk dengan pekerjaan,
Bahkan jika kamu tidak tertarik pada ceritaku, Aku mohon berikan aku waktu untuk bersamamu.
Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil?
Aku selalu mendengarkan apapun yang kamu ceritakan tentang mainanmu.
Ketika saatnya tiba... dan aku hanya bisa berbaring, sakit dan sakit
Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku.
MAAF
kalau aku sengaja mengompol atau membuat berantakan.
Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku selama beberapa saat terakhir dalam hidupku.
Aku mungkin, tidak akan bertahan lama, Ketika waktu kematianku datang,
Aku harap kamu memegang tanganku dan memberikan ku kekuatan untuk menghadapi kematian.
Dan jangan khawatir...
Ketika aku bertemu dengan Sang Pencipta,,
Aku akan berbisik padanya...untuk selalu memberikan berkah padamu..
Karena kamu mencintai, Ibu dan Ayahmu...
Terima kasih atas segala perhatianmu, nak..
Kami mencintaimu
dengan kasih yang berlimpah,
IBU DAN AYAH




Barusan dapet ini dari teman ..T_T sedih banget bacanya.. aku jadi nangis, teringat bapak dan ibu.

Mudah2an aku menjadi anak yang berbakti pada orang tua AMIN.. AMIN YA ROBBAL ALAMIN



I LOVE MY PARENT.. LOVE YOU SO MUCH

Wednesday, April 3, 2013

71 Into The Fire

Rasanya udah lama g ngisi blog, banyak kerjaan -_- Ayuk review Film Korea yang satu ini. Film agak lama sih, tapi emang baru kutonton hehe. Bagus banget filmnya.



71 Into The Fire

Tahun : 2010
Writer : Lee Man Hee
Director : Lee Jae Han

Cast :
Cha Seung Won as Park Mu Rang
Kwon Sang Woo as Ku Kap Jo
Choi Seung Hyun (T.O.P) as Oh Jung Bum
Kim Seung Woo as Kang Suk Dae

Film ini diangkat dari kisah nyata tentang 71 pelajar (SMA) yang ikut berperang sebagai tentara dalam perang Korea Selatan Tahun 1950 melawan Korea Utara. Mereka semua sama sekali belum memiliki pengalaman dalam berperang.

Mereka ditugaskan untuk menjaga sebuah sekolah yang tidak terawat yang merupakan benteng pertahanan terpenting yang tidak boleh jatuh ke tangan musuh. Tidak ada satupun Tentara yang menemani mereka, Hanya 71 pelajar yang tinggal untuk mempertahankan garis sungai Nakdong.

Acungan dua jempolku untuk Director Lee Jae Han yang berhasil mengangkat film yang berdasarkan kisah nyata ini dalam seni yang tinggi. Benar-benar tidak membuatku merasa bosan dan tidak ada hasrat untukku untuk beralih ke next chapter hehe. Apalagi pemeran utamanya adalah T.O.P yang ganteng itu, suka banget dengan tatapan matanya yang tajam.


Aku sangat tersentuh dengan film ini, betapa beraninya mereka para pelajar yang dengan gigih membela negaranya. Bayangkan 71 pelajar melawan 500 Tentara Korea Utara, aku sebut ini the imposibble war. Kecintaan mereka terhadap negaranya mengalahkan rasa takut akan ancaman Tentara Korea Utara. 


Adegan yang membuat saya terharu dimulai ketika Oh Jung Bum (T.O.P) menulis surat untuk Ibunya. 

"Ibu aku rindu sekali padamu"

"Ibu.. kenapa harus ada perang? Tadi untuk pertama kalinya aku menembak seorang Tentara Korea Utara. Dalam pikiranku, prajurit Korea Utara adalah setan bertanduk yang berbahaya. Tapi hari ini, aku mendengar kata yang sama diucapkan mereka. Kata yang aku ucapkan juga, yaitu "Ibu"

Disebutkan di akhir film bahwa 71 siswa ini berhasil menunda serangan Korea Utara hingga 11 jam, sehingga memungkinkan tentara sekutu membalas serangan tersebut. Dan tragedi ini yang menjadi kunci kemenangan Korea Selatan.

71 Into The Fire menjadi film Korea pertama yang diputar di beberapa kota besar di Amerika seperti New York, Los Angeles, New Jersey, Philadelphia, Boston, Dalas, Housten, Seatle, Chicago, dan Virginia. Film ini mendapat berbagai penghargaan nasional ataupun international.


ini film fullnya
sorry g nemu link downloadnya, karena ada beberapa bagian yg g bisa di donlod -_-



 
Foto asli para pelajar