Pages

Tuesday, October 28, 2014

Drama Queen

There was a girl I knew who always wanted to be the one to stand out from the crowd
Always believed that she was gonna live her dreams
That what went down was gonna come around
For all the doubters, non-believers, the cynicals that once were dreamers
One of these days you'll open up your eyes
And you'll realize

That girl was a one time teenage drama queen


Yup, drama queen.. itulah judul lagu dari Lindsay Lohan dan menjadi sountrack dari film "Confessions of  a Teenage drama queen" di tahun 2004 yang bercerita tentang gadis bernama Lola Cep yang selalu dramatis dan selalu merasa dirinya akan menjadi bintang suatu saat nanti, cara berpakainnya selalu nyentrik dan cara bicaranya yang selalu dibikin hiperbola menjadi ciri khas si Lola Cep. Film ini diadaptasi dari novelnya Dylan Sheldon yang berjudul sama dengan filmnya dan telah diterbitkan di Indonesia dengan judul "Pengakuan si Ratu Drama".. aku sih belum baca bukunya hehe.


Tapi kali ini aku gak ngebahas tentang film ataupun buku, yang aku bahas adalah "Drama Queen" nya. Kamu tentu pernah mendengar atau bahkan mempunyai kenalan yang suka mendramatisir segala hal dan bercerita dengan emosi yang meledak ledak agar terdengar lebih seru seperti layaknya sebuah sinetron atau drama korea atau sering update status di media sosial yang isinya curhatan melulu dengan kata-kata emosi tingkat tinggi. Hal kecil dan sepele menjadi sensasional. Sifat seperti ini biasa disebut dengan istilah "Drama Queen"

Sebagai pendengar, pastinya kita lebih suka mendengar cerita yang seru ketimbang yang datar-datar aja kan? tapi lama-kelamaan seperti halnya "cinta fitri" atau "tersanjung" yang dilanjutkan sampai season tujuh bahkan lima belas, pastilah membuat penonton semakin bosan dan muak.

Menurut American Psychiatric Association, sifat drama queen ini merupakan jenis gangguan kepribadian yang disebut dengan Histrionic Personality Disorder (HPD) atau gangguan kepribadian histrionic. Gangguan kepribadian yang ditandai oleh pola emosionalitas yang berlebihan, suka mencari perhatian dengan berbagai cara yang dramatis, dan memiliki kebutuhan yang sangat besar untuk diperhatikan. Akibatnya, tidak jarang mereka melakukan cara-cara seduktif yang kurang pantas demi mendapatkan perhatian tersebut.

Orang dengan gangguan ini juga memiliki kecenderungan mudah terganggu dan lekas marah, sifat-sifat temperamental lainnya tidak segan-segan dikeluarkan jika keinginanya untuk menarik perhatian tidak terpenuhi. Berikut beberapa gejala umum HPD menurut The World Health Organization:
  • Suka mendramatisir diri, bersandiwara atau mengekspresikan emosi secara berlebihan
  • Mudah dipengaruhi orang lain atau keadaan
  • Gegabah dan labil
  • Terus menerus mencari perhatian dan berusaha melakukan kegiatan atau bertingkah laku dalam usaha memposisikan diri sebagai pusat perhatian
  • Suka menggoda melalui penampilan atau perilaku
  • Lebih concern dengan daya tarik fisik
Adakah sifatmu sama dengan ciri-ciri diatas? Kalau ada (minimal 3) berarti kamu termasuk the Drama Queen hehehe. Segera carilah psikiater, karena gangguan ini cukup serius dan bisa mengganggu kesejahteraanmu dan orang-orang disekitarmu.


Siapapun kamu pasti pernah menghadapi masalah, dari yang paling ringan sampai yang paling berat. Tetapi berat dan ringan pasti butuh penyelesaian. Dan setiap masalah sangat individual sifatnya, bagi siapapun yang bijak pasti akan menganggap suatu masalah adalah proses pembelajaran diri dan pendewasaan diri. Jangan sampai kamu menjadi Drama Queen dengan mendramatisir kesedihan kita. Saat kecewa karena keinginan tidak terpenuhi, lalu kamu menyalahkan orang lain, menjelekkan orang lain kemudian mencoba memperlihatkan betapa kamu dirugikan atau disakiti. Betapa ini tidak adil dan kamu adalah korban dan ternyata terlihat sebagai korban itu sangat menguntungkan.

Kemampuan problem solving seorang cewek memang lebih menurun dibandingkan dengan cowok. Ketika ia terpojokkan dan kebingungan menghadapi sebuah masalah, daripada duduk diam dan merasa bodoh karena tidak bisa memikirkan solusi, lebih baik ia mengalihkan energinya dalam sebuah pelampiasan drama emosi yang meledak ledak dengan harapan agar diperhatikan orang lain dan orang lain tersebut bersedia memperbaiki keadaan untuknya.


We should not be a Drama Queen to exploit other people. Karena seorang drama queen itu cenderung menipu. Ia mengangkat fakta tidak dengan benar dan dipresentasikan berlebihan. Ia tidak proporsional. Yang baik diredam dan yang buruk didramatisir. Kalau kamu ingin curhat, ungkapkan fakta-fakta yang benar dan objektif, kalau A ya katakan A jangan berkata ABCDEFG. Pikirkan dampak dramatisir itu, apa manfaatnya??!!! Ayuk kita sama-sama mencerdaskan diri dalam berfikir dan bertindak ^_^

"A real women avoids drama, she knows her time is preacious and she's not wasting it on unimportant thing"



source:
http://www.wikihow.com/Tell-if-a-Friend-Is-a-Drama-Queen-or-King-and-Tell-Them

4 comments:

  1. Dan di setiap angkatan, setiap kelas, setiap komunitas, selalu ada drama queennya :(

    ReplyDelete
  2. haahahaha cewek emang kemampuan problem solvingnya rendah banget termasuk aku :)

    ReplyDelete