"Sok tau banget sih jadi orang, pake bawa2 si ****** sgala, ngaca donk ngaca!!!!"
"Pingin tinggal sendiri, cari kos atau apalah yang penting keluar dari rumah ini"
"Punya teman kok pelit banget"
Status diatas aku copas dari beberapa orang di sosial media, gak tau kenapa orang-orang itu kok dengan gampangnya membeberkan masalah pribadi mereka. Bukankah membeberkan kejelekan teman, saudara, suami/istri bahkan orang tua sama juga dengan membuka borok sendiri?! Semua orang pasti memiliki masalah dan problem kehidupan, akupun punya banyak masalah hehe. Masalah bisa bikin orang galau, sakit, nangis dan stress, Nah klo sudah galau begitu pasti bawaannya kepingin curhat. Klo jaman dulu sebelum ada sosial media, biasanya orang curhat dengan menulis diary atau berbicara kepada salah seorang yang bisa dipercaya. Karena sekarang adalah era digital dan serba canggih, orang ekstrovert maupun introvert seakan mempunyai teman baru untuk diajak curhat.yaitu "Sosial Media" namanya. Berbagai sosmed muncul bergiliran seperti facebook, twitter, path, my space, plurk dll.
Boleh saja kita curhat jika memang niatan kita hanya ingin berdiskusi atau berbagi ilmu dan informasi yang bermafaat bagi orang lain, kalau memang itu diperlukan. Tapi bagaimana jika cuman ingin melepaskan beban dihati dan itu diluapkan di depan khalayak ramai? terlebih lagi curcol sambil ngomel-ngomel dan mencak-mencak? Apakah ketika kamu menuliskan uneg-uneg di sosmed dan kemudian banyak yang merespon bahkan dari orang yang tidak dikenal, kamu merasa banyak yang memperhatikan kamu?
Pernahkah kita terpikirkan kalau curhatan-curhatan itu bisa mengganggu teman-teman kita di sosmed karena sesungguhnya mereka merasa tidak perlu tau tentang masalah kita. Bukankah Allah menciptakan rasa malu untuk kita? Harusnya kita merasa malu, jika masalah atau aib kita tersebar luas. Jangan buru-buru salahkan orang lain atas ketidakmampuan kita, salahkan dahulu diri kita. Sebaik-baiknya tempat keluhan dan meminta pertolongan hanyalah kepada Allah. Allah selalu ada untuk menjadi teman kita ketika kita sedang gundah.
Gak ada manfaatnya curhat di sosmed, aku jadi ingat kasus-kasus sosmed yang jadi trending topik beberapa minggu ini. Banyak contohnya, apa akibat yang diperoleh jika kita curhat di sosmed. Secapek apapun diri kita, pokoknya jangan curhat di sosmed .. Warning!!! hehehe.
Kalimat dibawah ini aku copas dari blog seseorang, sumber disini
Ayuk kita lebih bijak dalam mengemukakan pendapat, cobalah untuk memposting obrolan atau informasi yang berguna untuk diri sendiri maupun orang lain. Jadikan media sosial hanya sebagai situs sosial, bukan sebagai tempat berdoa atau mencurahkan isi hati.
Gak ada manfaatnya curhat di sosmed, aku jadi ingat kasus-kasus sosmed yang jadi trending topik beberapa minggu ini. Banyak contohnya, apa akibat yang diperoleh jika kita curhat di sosmed. Secapek apapun diri kita, pokoknya jangan curhat di sosmed .. Warning!!! hehehe.
Kalimat dibawah ini aku copas dari blog seseorang, sumber disini
Orang yang paling sering masang status fesbuk dengan ayat-ayat Qur’an, belum tentu paling sering baca Qur’an..
Orang yang paling sering berdoa dengan “kicauan” di twitter, belum tentu yang paling dekat dengan Tuhannya..
Orang yang paling sering jadi pembicara tentang kontribusi terhadap ummat, belum tentu diterima amal kebaikannya..
Karena untuk melihat seberapa qur’ani seseorang, lihatlah akhlak kesehariannya..
Karena untuk melihat seberapa dekat seseorang dengan Tuhannya, lihatlah seberapa ia malu berbuat dosa..
Karena untuk melihat siapa yang paling ikhlas perbuatannya, hanya kepada Allah kita menyerahkannya..
Orang yang paling sering berdoa dengan “kicauan” di twitter, belum tentu yang paling dekat dengan Tuhannya..
Orang yang paling sering jadi pembicara tentang kontribusi terhadap ummat, belum tentu diterima amal kebaikannya..
Karena untuk melihat seberapa qur’ani seseorang, lihatlah akhlak kesehariannya..
Karena untuk melihat seberapa dekat seseorang dengan Tuhannya, lihatlah seberapa ia malu berbuat dosa..
Karena untuk melihat siapa yang paling ikhlas perbuatannya, hanya kepada Allah kita menyerahkannya..
Ayuk kita lebih bijak dalam mengemukakan pendapat, cobalah untuk memposting obrolan atau informasi yang berguna untuk diri sendiri maupun orang lain. Jadikan media sosial hanya sebagai situs sosial, bukan sebagai tempat berdoa atau mencurahkan isi hati.
No comments:
Post a Comment