Maaf kalau judulnya agak vulgar, berawal dari obrolanku dan teman-teman sekantor pada waktu makan siang,
"Tanganmu kok mblodoki (mengelupas) is?"
"Gak ngerti mb, padahal umbah-umbah e wez lewat 4 dino"
"Halah, umbah-umbah opo seh, awakmu kan laundry?" (cuci-cuci apa sih, kamu kan laundry)
"Loh, yo umbah-umbah njeroan mb" (ya cuci-cuci daleman mb)
"Njeroane sopo ae mbok umbahno?" (dalemannya siapa aja km cuciin?)
"Pek-ku karo bojoku" (punyaku dan punya suamiku)
"Yek, sempak-e bojomu yo mbok umbahno?!!!!" (hah, celana dalamnya suamimu juga km cuciin?!)
"Yo gpp mb, ngumbah sempak-e bojo iku yo entuk pahala loh" (ya gpp mb, nyuci celana dalamnya suami itu dapet pahala loh)
"Lek aku yo males is, bojoku tak kongkon ngumbah sempak-e dewe!" (klo aku ya males is, suamiku kusuruh nyuci celana dalamnya sendiri)
Obrolan "Sempak" inilah yang membuatku dibully teman sekantor. Gimana rasanya dibully? klo aku sih ngerasa biasa aja karena memang udah terlalu sering, maklum dikantor banyak ibu-ibu dan aku termasuk yang paling muda dan gampang dibully #CapeDeh. Aku tidak tau apakah yang diomongin temanku itu merupakan pengalaman dia yang gak mau mencuci celana dalam suaminya ataukah hanya ingin membully-ku dengan berkata seperti itu. Lalu temanku yang satunya bercerita lagi,,,,
"Is, aku punya teman seumuran denganku (35th) sudah menikah selama 5th dan dikaruniai 4 anak karena suaminya gak ngebolehin KB. Bayangin, betapa repotnya ngurus anak yang masih kecil-kecil. Trus aku tanya ke dia is, apa gak ngerasa capek? gak kepingin KB? gak kepingin menyenangkan diri sendiri?"
"Trus dia jawab apa mb?" tanyaku
"Dia jawab gini is, Ini kan ladang amalku mb... Kalau aku ya gak mau kayak gitu is, aku kan juga ingin menyenangkan diri sendiri"
Well kali ini aku gak memberi komentar terhadap cerita temanku, karena pasti aku dibully lagi #CapeDeh. Sebenarnya aku ingin sekali menjawab begini "Kalau temannya mbak itu ikhlas melakukannya, ngapain sampeyan yg ribut mb, itu toh udah jadi pilihan dia untuk mengumpulkan amal sebanyak-banyaknya"
Tapi aku gak berani komentar seperti itu hahaha karena pastinya akan bertambah panjang obrolan kami, dan akan bertambah panjang juga pembullyanku.. nasib.. nasib.
Well, bermula dari obrolan sempak sampai mengarah ke topik amalan seorang istri. Jalan wanita untuk masuk surga itu sebenarnya gampang dan sangat-sangat gampang. Contohnya : mencuci celana dalam suami seperti yang kulakukan
hahaha
"Ketika seorang istri mencuci pakaian suaminya, maka Allah menentukan 1000 kebaikan untuknya, mengampuni 2000 kesalahannya, dan dimohonkan ampun oleh semua makhluk yang disinari matahari, serta ditingkatkan derajatnya 1000 tingkat" (H.R. Abu Mansur dalam musnad Firdaus)
Mau gak kalian para istri dapat pahala? pastinya mau donk, coba deh ntar dipraktekkan mencuci CD suaminya. Kalau mencuci pakaian suami aja dapet 1000 kebaikan, berapa ya kebaikan yg didapat dengan mencuci CD suami? ^_^ Nih ada lagi cara yang super duper gampang klo pingin dapet pahala, contohnya, jika suami pulang sambutlah dengan senyuman dan salam
Assalamualaikum lalu cium tangannya.
Rasullullah bersabda :
"Jika seorang wanita melayani suaminya sehari semalam dengan baik hati, ikhlas serta dengan hati yang benar, maka Allah akan mengampuni segala dosanya dan akan dicatat untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya dengan seribu kebaikan dan dikaruniakan seribu pahala haji dan umroh" (H.R. Abu Daud)
"Ketika seorang suami pulang ke rumah, kemudian sang isteri menyambutnya dengan sebuah senyuman, dan bersegeralah menjulurkan tangannya untuk mengambil tangan suaminya, maka dosa-dosa mereka berdua serta merta berguguran sebelum kedua tangan mereka dilepaskan" (H.R. Abu Daud)
SubhanAllah... begitu luar biasanya balasan dari Allah untuk para istri yang dengan ikhlas berbhakti kepada suami. Betapa mudah sebenarnya jalan menuju surga Allah bagi seorang istri. Tapi kenapa hal-hal yang begitu mudah dilakukan tersebut masih terasa sangat berat dilakukan oleh sebagian kaum wanita?
Akhir kata, semoga tulisanku ini bermanfaat bagi para wanita. Yang sudah jadi istri semoga bisa ikhlas melayani suami (semoga aku juga bisa ^_^) dan yang belum menikah, ayok segera menikah, pahala yang berlimpah menantimu loh.
Terima kasih,
Isti