Pages

Wednesday, May 21, 2014

Hijab, I'm in Love

Lahir dan besar sebagai seorang muslim merupakan karunia yang luar biasa dan tidak bisa diukur dengan apapun. Lebih bahagia lagi karena sekarang aku sudah berhjijab walaupun sangat telat sekali, di usia 28 tahun baru memutuskan untuk berhijab. Menyesal karena selama 15 tahun tidak melaksanakan perintah Allah. Kalah dengan adekku yang sudah lebih dulu berhijab di usia remaja.

Tidak ada moment yang spesial ketika aku memutuskan untuk berhijab, keputusan untuk berjilbab kuambil dengan tiba-tiba. Sebenarnya sudah ada rencana berjilbab, tapi menunggu resepsi pernikahanku, karena memang aku ingin berjilbab setelah menikah.

Ada salah satu temenku namanya Rheny, dia kasih tahu ke aku kalau dia suka sekali ngedengerin ceramahnya ustad Felix Siauw. Akhirnya aku penasaran juga dengan Felix Siauw, dan tiap hari aku mendengarkan ceramahnya Felix Siauw. Ada salah satu ceramahnya tentang kedudukan wanita dalan islam. Dalam ceramahnya itu aku baru mengerti, baru memahami bahwa Islam itu adil kepada kaum wanita, dan dari situ pula aku memahami mengapa wanita diwajibkan untuk menutupi auratnya.

Ketika sudah masuk pada tahap persiapan pernak-pernik pernikahan, langsung saja aku capcus untuk berhijab, Alhamdullillah keputusan segera kuambil (tidak menunggu resepsi pernikahan).  Hari pertama aku berjilbab, tepatnya di bulan Oktober 2013 (tanggal nya lupa) pagi sebelum berangkat ke kantor hati deg-deg an banget, penasaran dengan komentar apa yang akan dilontarkan oleh teman-teman sekantor.

Sempat tersinggung dengan kata-kata yang dilontarkan beberapa temanku
"Berjilbab jangan memakai celana ketat!" 
"Kalau masih memakai celana ketat, lebih baik jangan pakai jilbab!"
"Gaya berjilbabmu kok kuno!"

Diawal berhijab, aku tidak punya baju yang menutupi pantat (semua bajuku diatas pantat), Celanaku semuanya press body, kerudung pakai seadanya, aku tau betul kalau aku masih belum sempurna dalan berhijab. Yang membuat aku tersinggung bukan karena kata-katanya tetapi karena orang yang berkata demikian itu belum berhijab. Janganlah menghakimi orang berhijab sedangkan engkau belum berhijab.

Gaya berjilbabku memang tidak mengikuti fashion yang lagi ngetren sekarang, tetapi juga belum mengikuti sesuai syariat Islam. Sebisa mungkin aku memakai jilbab yang terulur sampai dada, tidak menunjukkan leher, baju gombor dan menutupi pantat. tidak perlu tutorial yang ribet, cukup memakai jilbab yang simple. Memang wajar kalau ada yang berkata kalau jilbabku itu kuno. Tidak masalah buatku walaupun banyak yang bilang kuno.

Bukan karena tren aku memakai jilbab
Aku berjilbab hanya karena Allah

Memakai jilbab memang sudah wajib hukumnya bagi semua perempuan muslim. Firman Allah dalam Al-Ahzab ayat 59 :
"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin "hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka" yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" 

Aku terus berdoa untuk semua muslimah agar disegerakan menutup aurat. Menutup, bukan membungkus. Semoga kita dikumpulkan di surganya Allah SWT. Amin :)


Tebak, aku yang mana? ^-^

2 comments:

  1. Like this post... ;)
    Bisa nebak dapet apaan sih..? Hehehe..

    ReplyDelete
  2. Dapet kecupan manis dariku hehehe

    ReplyDelete