Pages

Saturday, May 17, 2014

Gumuk pasir Yogjakarta

Siapa yang tak kenal Jogjakarta... Kota ini selalu ramai dengan turis domestik maupun luar negeri. Tepatnya tahun baru lalu, aku dan suami jalan-jalan ke Yogyakarta. Sempat bingung, karena Yogyakarta pasti penuh sesak. Benar sesuai dugaan kita, sesampainya disana semua Hotel di malioboro penuh semuanya. Akhirnya kita dapat penginapan "Hotel Seno" deket Jl. Parangtritis.

Hanya berbekal aplikasi "Ndrive" dan "Google Map" kita jalan-jalan menyusuri kota Yogyakarta. Malioboro, Benteng Vredeburg, Kampung Bapkia pathuk (deket Malioboro) dan Pasar Bringharjo (sekitar Malioboro juga). Besok paginya kita putuskan untuk ke Pantai Parangtritis, tak lupa mampir ke Gumuk Pasir, karena jaraknya gak jauh dari pantai.

Suamiku yang usul untuk pergi ke Gumuk Pasir karena kelihatan sangat menarik ada gurun pasir di Jogja. Jujur saya belum pernah menginjakkan kaki di atas gurun pasir, jadi waktu kita datang ke gumuk, it was really excited. Bayangin, tempat segitu luasnya cuman ada pasir. Sebelumnya tidak kepikiran kondisi disana seperti apa, jadi tidak ada persiapan seperti "sun block". Alhasil kita berdua seperti kepiting rebus hahaha, pulang dengan badan gosong. 

Sempet kepikiran juga klo udah nyame gumuk, kita ngapain ya? hmm hanya 1 yang aku pikirkan "Foto-foto lah" hahaha. Salah banget kita dateng ke gumuk waktu pagi. Seharusnya sorean aja ke gumuknya, karena bisa ngeliat Sunset. Ya sudahlah, pokonya kita bawa oleh2 dari Gumuk yaitu "Foto kita berdua" :)






Tidak banyak yang berkunjung ke gumuk waktu itu karena masih pagi. Jadi sepi rasanya, seperti kita berdua saja yang menghuni gumuk. Capek, haus, panas, kulit gatal karena kepanasan, tapi seneng banget ngeliat gurun pasir.


No comments:

Post a Comment