Pages

Sunday, November 2, 2014

Letters to Mom

“Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk kupergauli dengan baik?” Beliau berkata, “Ibumu.” Laki-laki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa?”, tanya laki-laki itu. “Ibumu”, jawab beliau, “Kemudian siapa?” tanyanya lagi. “Kemudian ayahmu”, jawab beliau.”
(HR. Al-Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 6447)

Look how happy she is
Teringat waktu hamil kemarin, waktu aku berperang dengan rasa mual, pusing dan lelah. Aku tidak bisa kompromi dengan bau-bau-an, tidak bisa memasak untuk suami dan tidak bisa memakan makanan yang berbumbu. Ibu dengan sabarnya memasak untukku, mengirimkan makanan ke tempat kos-ku dan mengirimkan bekal makan siang ke kantor. Jarak yang lumayan jauh, debu berterbangan, asap kendaraan yang sangat kotor tidak menghalangi jalan Ibu untuk mengantarkan makanan kepadaku. Dengan suara yang lembut, ibu bertanya kepadaku "Besok ingin dimasakkan apa?"... I feel so touched, You're the best mom ever.

Dear Ibu,
Engkau wanita yang sangat luar biasa. Walaupun terlihat biasa-biasa saja, sederhana saja, dan tidak banyak yang engkau miliki. Tapi tak disangka, engkau memiliki hati yang lembut bagaikan malaikat. Betapa hebatnya dirimu diciptakan didunia ini, seseorang yang memiliki kekuatan dan kesabaran yang luar biasa, pada saat beban menimpa keluarga, Ibu begitu tegar mengatasinya.

Dear Ibu,
Masih ingatkah engkau, waktu kecil, aku sangatlah nakal. Suatu ketika aku ingin membeli jajan, padahal sudah berapa banyak jajan yang engkau belikan tetapi aku tidak puas dan ingin beli lagi. Engkau memarahiku dan tidak memberikanku uang jajan. Lalu dengan lancangnya aku memecahkan celenganku dan kuambil uang tabunganku untuk membeli jajan. Sewaktu aku pulang dengan membawa jajan, kau kunci pintu rumah, dan aku menangis tersedu-sedu, merengek meminta engkau membukakan pintu. Lalu engkau membukakan pintu untukku. mengusap airmataku dan meminta maaf kepadaku karena telah membuatku menangis. Maafkan aku Ibu. Aku sangat egois dan tidak menuruti perintahmu.

Dear Ibu,
Sekarang aku telah menjadi seorang istri, aku berharap aku bisa menjadi seperti Ibu yang selalu mendukung usaha Bapak untuk menafkahi keluarga. Dulu sewaktu sebelum menikah, aku selalu meminta tolong kepada ibu untuk membantuku, Sekarang aku harus bisa menjaga diriku sendiri dan mengurus rumah tanggaku dengan baik. Aku harus bisa menopang kedua kakiku agar tidak tergelincir, menjaga semuanya Bu. Aku membayangkan begitu beratnya Ibu harus mengurus dan menjaga empat orang anak.

Dear Ibu,
Waktu semakin berjalan ya, ibu semakin tua, kerut dikulitmu semakin terlihat, tapi engkau tetap semangat mengurus kami. Kini kami semua sudah beranjak dewasa dan engkau tetap memperhatikan dan menolong kami. Maafkan anakmu ini bu, karena sering merepotkanmu dan bahkan sampai sebesar ini masih sering membuatmu susah.

Dear Ibu,
Ibu selalu bangga padaku bagaimanapun keadaanku, Ibu selalu bisa menerimaku dan memaafkan sebesar apapun kesalahanku. You're the greatest mom that I ever had. Your strenght have inspired all of us so greatly.

Selamat Ulang Tahun Ibu,
Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untuk Ibu
Semoga segala sesuatunya selalu dalam keberkahan Allah.
Terima kasih atas seluruh kasih sayangmu kepada anak-anakmu yang belum dapat membalasnya.

I LOVE YOU IBU
Peluk dan ciumku selalu untukmu 

With Bapak, not so romantic hehe
suka selfie-selfi-an bareng anak-anaknya

No comments:

Post a Comment