Bulan ini adalah bulan ke-9 pernikahan kami, dan bulan depan adalah jadwalku untuk melahirkan. Sedih jika harus mengingat kembali musibah itu tapi Allah Maha Mengetahui, dia tau apa yang terbaik untuk umatnya.
Teman-temanku yang dulu hamilnya bareng, sekarang satu persatu sudah melahirkan. I'm really happy for them and wish all the best for them and for the baby.
Lahirnya seorang anak dalam keluarga merupakan kebahagiaan tersendiri bagi pasangan suami istri. Bahkan dapat dikatakan kebahagiaan pasca pernikahan baru dapat terwujud manakala ada celotehan anak-anak yang hadir meramaikan suasana rumah tangga. Apalagi bagi seorang istri, menjadi ibu adalah obsesi yang paling utama. Mungkin hanya perempuan yang sudah teracuni pemikiran feminisme saja yang menganggap anak adalah penghalang bagi karir mereka.
Jika melihat berita ada ibu yang membuang anaknya, ada ibu yang menggugurkan kandungannya, sungguh tidak bisa dimaafkan perbuatan mereka itu. Kenapa mereka bisa setega itu kepada buah hatinya?! padahal masih banyak ibu-ibu yang harus bersabar dalam menantikan buah hati. Ada kalanya mereka harus sabar bertahun-tahun dan ada sebagian juga mereka yang harus rela dengan takdir Allah, yang tidak memberikan keturunan sampai akhir hayatnya.
Setelah peristiwa kuret itu, hampir tidak ada teman yang bertanya kepadaku tentang kehamilanku. tapi dua bulan ini tidak tau kenapa, sudah mulai banyak yang bertanya padaku "Sudah isi lagi?" ada juga yang bercerita kepadaku "adikku dulu, dua bulan setelah keguguran sudah hamil lagi", "aku dulu, tiga bulan setelah keguguran sudah hamil lagi dan sekarang anakku sudah tiga" dan masih banyak yang bercerita kepadaku tentang pengalaman mereka tentang kehamilan dan permasalahannya.
Kalau dihitung-hitung, bulan ini adalah bulan ke-6 (enam) setelah kuret dan aku maklum sekali dengan pertanyaan yang dilontarkan teman-temanku, walaupun sebenarnya aku sedih tapi aku berusaha tegar dan menganggap itu adalah doa. Serahkan semuanya hanya kepada Allah, mungkin memang Allah menganggap kami belum layak dititipi amanah. Tapi bukan berarti ikhtiar berhenti, hanya saja kami sudah berkomitmen bahwa jangan sampai kita tertekan karena cobaan ini, pokoknya tetap semangat.
Buat saudari-saudariku disana yang masih menantikan buah hati sepertiku, kamu gak sendirian. Nabi Ibrahim, Nabi Zakariah dan Nabi Muhammad pun bernasib sama. Nabi Ibrahim dan Nabi Zakariah dikarunai keturunan oleh Allah ketika usia mereka sudah lanjut, Nabi Muhammad dan istrinya Khadijah menanti buah hati selama 3 tahun lebih dan juga Aisyah istri tercinta Nabi Muhammad juga tidak memiliki keturunan sampai akhir hayatnya. Haruslah kita mencontoh kesabaran mereka.
"Wahai orang-orang yang beriman mohonlah pertolongan (kepada
Allah) dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang
yang sabar." (QS. Al-baqarah :153)